journalofserviceclimatology.org – Pada hari Jumat tanggal 1 Maret, kepolisian Korea Selatan melancarkan sebuah operasi penggeledahan di kantor Asosiasi Medis Korea (KMA) menyusul kejadian dimana sejumlah besar dokter magang memutuskan untuk mengundurkan diri secara kolektif minggu yang lalu. Kepolisian Seoul telah mengonfirmasi bahwa mereka telah melakukan tindakan tersebut terhadap KMA.
Langkah penegakan hukum ini terjadi setelah otoritas Korea Selatan memberikan ultimatum kepada dokter-dokter tersebut untuk kembali bertugas di rumah sakit paling lambat pada tanggal 29 Februari, dengan peringatan bahwa ketidakpatuhan akan mengakibatkan tindakan hukum. Namun, hingga batas waktu yang ditentukan, tidak ada indikasi bahwa dokter-dokter tersebut kembali bekerja.
Di Korea Selatan, dokter secara hukum tidak diizinkan untuk melakukan atau berpartisipasi dalam demonstrasi. Negara tersebut menghadapi kekacauan setelah lebih dari 6.000 dokter magang memilih untuk resign dan lebih dari 1.600 dokter yang berada dalam pelatihan di berbagai rumah sakit juga menghentikan pekerjaan mereka.
Protes yang dilakukan oleh dokter ini berlangsung di jalanan dan telah mengakibatkan penundaan besar-besaran dalam pelaksanaan operasi bedah dan layanan pengobatan.
Pemogokan ini telah menimbulkan dampak yang serius terhadap operasional rumah sakit dan memicu kekhawatiran pemerintah.
Kementerian Kesehatan Korea Selatan telah melaporkan bahwa separuh dari prosedur operasi yang dijadwalkan di 15 rumah sakit telah terpaksa dibatalkan.
Gerakan ini dipicu oleh rencana pemerintah untuk meningkatkan kuota penerimaan mahasiswa kedokteran sebanyak 2.000 orang setiap tahun mulai tahun depan.