journalofserviceclimatology.org – Peneliti dari Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman yang berada di bawah naungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah berhasil menciptakan spikebodies, yang berfungsi sebagai pemblokir pintu masuk Virus Corona (SARS-CoV-2) ke dalam tubuh manusia. Proyek riset yang telah berlangsung dari tahun 2021 hingga 2023 ini menghasilkan inovasi yang berbasis di Madrid, Spanyol, dan temuan tersebut telah mendapatkan pengakuan melalui publikasi dalam Jurnal Advanced Science pada Oktober 2023.
Pendanaan dan Teknologi Penelitian
Riset yang mendapatkan dukungan finansial dari BBVA Foundation telah dikembangkan melalui kerja sama internasional dengan Maryland School of Medicine USA dan Rumah Sakit Central Madrid. Teknologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Cryo-Electron Microscopy (Cryo-EM) dan fasilitas Sinkroton Diamond yang berlokasi di Oxford, Inggris.
Yudhi Nugraha, anggota tim peneliti, mengungkapkan kemajuan tersebut pada webinar Cryogenic Electron Microscopy (Cryo-EM) Laboratory Series #2 yang berlangsung pada tanggal 18 April.
Keunggulan Cryo-EM dan Mekanisme Penelitian
Teknologi Cryo-EM yang menjadi andalan dalam penelitian ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengamati struktur atom dengan resolusi yang sangat tinggi, sebuah perkembangan yang tidak memerlukan kristalisasi virus. Yudhi menjelaskan bahwa protein spike memiliki peran kunci dalam pandemi karena interaksinya dengan ACE2 pada manusia, yang berfungsi sebagai gerbang bagi virus untuk memasuki sel.
Fungsi dan Potensi Spikebodies
Spikebodies yang telah dirancang oleh tim peneliti menunjukkan potensi dalam mencegah infeksi SARS-CoV-2 dengan memblokir interaksi antara reseptor ACE2 dan spike protein virus. Proses ini melibatkan langkah-langkah seperti ekspresi protein, purifikasi, dan determinasi struktural menggunakan Cryo-EM dan X-ray Crystallography.
Pemahaman Struktural untuk Pengembangan Terapi
Dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai struktur protein SARS-CoV-2, seperti spike protein yang memfasilitasi penyebaran virus, Yudhi mencatat bahwa kita dapat mengembangkan antibodi sintetis, termasuk nanobody, yang akan lebih efektif dalam melawan infeksi virus.
Strategi dan Pentingnya Biologi Struktural
Yudhi juga membahas tentang strategi masa depan yaitu menggunakan teknologi nanobody untuk menghadapi berbagai jenis virus dengan memanfaatkan perbedaan struktur protein kunci mereka. Dia menekankan pentingnya biologi struktural dalam mengungkap keanekaragaman hayati di tingkat molekuler, serta potensinya dalam pengembangan obat dan antibodi.
Adaptabilitas terhadap Mutasi Virus
Keunggulan teknologi ini, menurut Yudhi, terletak pada kemampuan adaptasinya terhadap mutasi virus. Dengan memahami struktur virus dan pola interaksinya, kita dapat merancang nanobody yang efektif melawan berbagai varian virus, bahkan ketika virus tersebut berevolusi untuk menghindari sistem kekebalan yang ada.
Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman BRIN telah menghasilkan breakthrough dalam memerangi SARS-CoV-2. Spikebodies, sebagai pemblokir pintu masuk virus ke dalam tubuh manusia, menjanjikan pendekatan baru dalam terapi dan pencegahan COVID-19, serta menunjukkan potensi adaptasi terhadap evolusi virus yang terus berubah.