journalofserviceclimatology.org – Pasukan dari Amerika Serikat dan Inggris telah melaksanakan aksi militer terhadap sejumlah target yang terkait dengan milisi Houthi di Yaman. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis bersama-sama, mereka menyatakan telah melakukan serangan dari udara serta darat yang diarahkan ke berbagai fasilitas milik Houthi yang tersebar di 13 lokasi berbeda.
“Operasi militer yang dilakukan pada hari ini ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur yang digunakan untuk penyimpanan senjata, sistem peluncuran rudal, sistem pertahanan udara, dan juga peralatan radar yang dioperasikan oleh Houthi,” ungkap pernyataan tersebut.
Serangan terhadap fasilitas milisi Houthi di Yaman dilakukan dengan dukungan dari berbagai sekutu internasional termasuk Australia, Bahrain, Kanada, Denmark, Belanda, dan Selandia Baru, yang semuanya menyuarakan dukungan mereka melalui pernyataan bersama dengan AS dan Inggris.
Menurut laporan yang diberikan oleh Houthi, pesawat-pesawat dari AS dan Inggris telah menargetkan beberapa provinsi di Yaman, termasuk ibu kota, Sanaa.
Seorang pejabat Amerika mengungkapkan bahwa serangan ini melibatkan peluncuran rudal Tomahawk dari dua kapal perusak Amerika Serikat sebagai bagian dari operasi tersebut.
Ditambahkan oleh beberapa sumber bahwa kapal-kapal USS Gravely dan USS Carney telah menembakkan rudal jelajah. Jet-jet tempur F/A-18 yang beroperasi dari kapal induk USS Dwight D. Eisenhower turut serta dalam pelaksanaan serangan ini.
Sejak Israel memulai serangan ke Gaza pada tanggal 7 Oktober, sejumlah kelompok milisi di Timur Tengah yang merupakan bagian dari kelompok perlawanan Islam telah meningkatkan serangan terhadap kepentingan Israel, sebagai bentuk dukungan terhadap Hamas. Salah satu kelompok yang aktif dalam serangan ini adalah Houthi.
Akhir-akhir ini, Houthi secara khusus telah meningkatkan agresi mereka, sering kali menargetkan kapal-kapal yang mereka anggap terkait dengan Israel, termasuk kapal-kapal milik Amerika Serikat dan kapal-kapal komersial Inggris.
Sementara itu, Amerika Serikat telah memberikan indikasi bahwa mereka mungkin akan merespons dengan serangan balasan terhadap Iran dan kelompok-kelompok yang didukung oleh negara tersebut di Timur Tengah.