journalofserviceclimatology.org – Pemerintah China telah menyuarakan kemarahannya dan mengumumkan rencana untuk meningkatkan kehadiran mereka di perairan setelah insiden yang menyebabkan kematian dua nelayan China. Menurut pernyataan resmi yang dirilis, China menuduh Taiwan bertindak ekstrem dengan mengejar kapal nelayan yang berujung pada kecelakaan fatal di dekat area pertahanan Taiwan, yang dikenal dengan Quemoy. China mengklaim bahwa tindakan penjaga pantai Taiwan yang dianggap keras dan berbahaya adalah penyebab kapal tersebut terbalik, yang mengakibatkan dua orang meninggal.
China menyatakan akan mengadakan patroli dan inspeksi secara teratur di perairan yang menghubungkan Xiamen dengan Taiwan, yang relatif dekat dengan Quemoy. Tujuan dari patroli ini, sebagaimana yang dilaporkan oleh South China Morning Post (SCMP), adalah untuk “menjaga ketertiban operasional di wilayah laut dan melindungi nyawa serta properti nelayan.”
Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Taiwan di Beijing, mengecam keras tindakan yang diambil oleh otoritas Taiwan, menyebutnya sebagai “pengusiran kasar” terhadap kapal penangkap ikan dari daratan China dan menyalahkan mereka atas kehilangan nyawa. Menurut Zhu, tragedi ini telah menyebabkan kemarahan yang mendalam di China dan dilihat sebagai sesuatu yang merugikan hubungan antara penduduk di kedua sisi Selat Taiwan serta merusak hubungan lintas selat.
Sementara itu, Taiwan menyatakan bahwa kapal nelayan tersebut memasuki perairan terlarang tanpa izin dekat Quemoy. Ketika penjaga pantai Taiwan mengejar, kapal itu terbalik, mengakibatkan empat penumpang tercebur ke laut. Meskipun semua penumpang berhasil dievakuasi, hanya dua yang bertahan hidup.
Zhu menentang karakterisasi area tersebut sebagai perairan terlarang atau terbatas, menekankan bahwa zona perairan Xiamen-Kinmen telah lama menjadi area penangkapan ikan tradisional bagi nelayan China. Beliau juga menegaskan bahwa meskipun China memiliki niat baik terhadap Taiwan, mereka tidak akan mentoleransi perlakuan yang meremehkan keselamatan dan properti nelayan daratan oleh pemerintah Taiwan.