journalofserviceclimatology.org – Kementerian Luar Negeri Indonesia telah memberikan penjelasan terkait laporan yang menyatakan bahwa Israel mungkin menghambat upaya Indonesia untuk bergabung dengan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Menurut pernyataan resmi yang diberikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, proses penentuan keanggotaan baru di OECD merupakan urusan internal yang ditangani oleh negara-negara anggota yang sudah ada. Oleh karena itu, sebagai negara yang belum bergabung, Indonesia tidak terlibat langsung dalam diskusi terkait keanggotaan tersebut.
Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Jakarta Pusat pada tanggal 5 Januari 2024, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, menegaskan bahwa Indonesia tidak menganggap dukungannya terhadap Palestina memiliki kaitan dengan proses keanggotaannya di Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
OECD, yang terdiri dari 38 negara anggota termasuk Kanada, Prancis, Jerman, Jepang, Belanda, dan Amerika Serikat, dikenal sebagai forum internasional yang membahas strategi ekonomi dan kebijakan terbaik di antara negara-negara dengan ekonomi maju.
Indonesia telah menunjukkan keseriusannya untuk menjadi bagian dari organisasi ini melalui pembentukan sebuah komite nasional yang bertujuan mendukung proses aksesi Indonesia ke OECD, sebagaimana diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Oktober 2023.
Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani, turut serta dalam rapat Dewan OECD yang diselenggarakan di markas besar OECD di Paris, Perancis, pada tanggal 10 Oktober 2023. Salah satu agenda pada pertemuan tersebut adalah membahas perkembangan terkini mengenai permintaan Indonesia untuk memulai proses aksesi ke OECD.
Dalam rilis pers tanggal 11 Oktober 2023, Sri Mulyani mengakui bahwa proses untuk menjadi anggota penuh OECD adalah proses yang panjang dan detail, diperlukan untuk memastikan bahwa Indonesia bisa mematuhi standar dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh OECD untuk negara-negara anggota baru.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, telah aktif berusaha mendapatkan dukungan untuk keanggotaan Indonesia di OECD sejak tahun sebelumnya. Dalam beberapa minggu terakhir, ia telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Belanda, Hanke Bruins Slot, di Den Haag. Ia juga bertemu dengan para pemimpin ASEAN dan Uni Eropa selama pertemuan tingkat menteri di Brussels, Belgia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, menyampaikan bahwa berdasarkan hasil dari pertemuan-pertemuan tersebut, hampir seluruh negara anggota Uni Eropa memberikan dukungan yang signifikan terhadap aplikasi keanggotaan Indonesia di OECD.
Namun, pada tanggal 4 Februari 2024, Nikkei Asia melaporkan berdasarkan sumber diplomatik bahwa Israel menyatakan keberatan dalam pertemuan duta besar OECD terkait memulai proses aksesi Indonesia. Israel, yang telah melakukan serangan militer di Gaza sejak Oktober 2023 dan mendapat kecaman dari Indonesia, tidak secara langsung menolak keanggotaan Indonesia di OECD. Namun, Israel menyinggung ketegangan di Timur Tengah dan kurangnya hubungan diplomatik dengan Indonesia sebagai faktor pertimbangan. Karena OECD membutuhkan persetujuan bulat dari semua anggota untuk keputusan seperti inisiasi aksesi, tanpa persetujuan dari Israel, OECD tidak dapat melanjutkan permintaan aksesi Indonesia.