https://journalofserviceclimatology.org/
Mesir Nyatakan Ogah Tampung Warga Palestina Jika Israel Serang Rafah

journalofserviceclimatology.org – Pemerintah Mesir dilaporkan memiliki sikap yang enggan menerima pengungsi Palestina jika terjadi serangan oleh Israel ke kamp-kamp di Rafah, yang terletak di bagian selatan Gaza dan berbatasan langsung dengan Mesir. Menurut laporan Radio Militer Israel, yang dikutip oleh The Arab News, para pejabat Mesir hanya menunjukkan kekhawatiran terhadap kemungkinan arus pengungsi Palestina ke Sinai selama serangan Israel ke Rafah.

Kementerian Luar Negeri Mesir, bagaimanapun, menyangkal telah memberikan izin kepada Israel untuk melancarkan serangan di Rafah.

Namun, beberapa laporan dari media Israel dan The New York Times menyebutkan bahwa pejabat Israel telah menyatakan bahwa pihak Kairo telah memberikan informasi kepada Tel Aviv mengenai jumlah orang Palestina yang mungkin menimbulkan ancaman terhadap kebangkitan militan Islamis. Hal ini kemudian ditafsirkan oleh beberapa kalangan sebagai sikap Mesir yang secara tidak langsung memperbolehkan Israel untuk menyerang Rafah di Gaza, dengan syarat tidak memperbolehkan warga Palestina memasuki wilayah Mesir.

Pemerintahan Abdel Fattah El Sisi di Mesir, yang dikenal sangat keras terhadap gerakan-gerakan Islamis termasuk Ikhwanul Muslimin, telah berkuasa sejak tahun 2013, setelah menggulingkan Presiden Mohammed Morsi, anggota Ikhwanul Muslimin yang terpilih secara demokratis. Hamas sendiri memiliki kaitan historis dengan Ikhwanul Muslimin, dan selama masa jabatan Morsi, hubungan Mesir dengan kelompok-kelompok perlawanan Palestina cukup erat.

Mesir sebelumnya telah mengeluarkan peringatan keras bahwa mereka bisa mencabut Perjanjian Camp David dengan Israel jika terjadi serangan ke Rafah. Peringatan ini muncul menyusul peningkatan ketegangan di kota tersebut, yang merupakan salah satu wilayah terakhir di Jalur Gaza yang menampung jutaan warga Palestina yang mengungsi akibat agresi Israel yang berlangsung sejak awal Oktober.

Perjanjian Camp David adalah kesepakatan damai yang dibuat antara Israel dan Mesir pada tahun 1978 setelah terjadi perang besar, dan, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press (AP), kesepakatan ini juga menjadi fondasi bagi perjanjian damai Israel dengan beberapa negara Arab lainnya di Timur Tengah.