journalofserviceclimatology – Jakarta, ibu kota Indonesia yang dikenal dengan gedung-gedung pencakar langit dan lalu lintas yang padat, kini memiliki pemandangan yang tak biasa: sebuah kebun jagung di tengah kota. Inisiatif ini merupakan bagian dari program urban farming yang digagas oleh komunitas lokal dalam upaya untuk memanfaatkan lahan kosong sekaligus mendorong ketahanan pangan di lingkungan perkotaan.
Kebun jagung ini terletak di sebuah situs medusa88 lahan kosong di daerah Jakarta Selatan, yang sebelumnya tidak dimanfaatkan secara optimal. Dengan dukungan dari pemerintah setempat dan partisipasi aktif warga, lahan tersebut kini dihijaukan dengan tanaman jagung yang tumbuh subur. Kebun ini tidak hanya menawarkan pemandangan hijau yang menyegarkan mata, tetapi juga menjadi sarana edukasi dan pemberdayaan bagi masyarakat sekitar.
Program urban farming ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pertanian perkotaan dan memberikan contoh nyata bahwa menanam pangan sendiri bisa dilakukan bahkan di area yang padat penduduk seperti Jakarta. Selain jagung, kebun ini juga menanam berbagai jenis sayuran dan tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar.
Partisipasi masyarakat dalam program ini sangat tinggi. Setiap akhir pekan, warga berkumpul untuk merawat tanaman, berbagi pengetahuan tentang teknik bercocok tanam, dan mengadakan kegiatan sosial yang mempererat hubungan antarwarga. Kebun ini juga menarik perhatian sekolah-sekolah di sekitar, yang memanfaatkannya sebagai lokasi pembelajaran luar kelas bagi para siswa.
Keberhasilan kebun jagung di tengah Jakarta ini telah menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa. Pemerintah kota berharap agar inisiatif ini dapat diperluas ke area lain di Jakarta, sehingga semakin banyak warga yang bisa merasakan manfaat dari urban farming. Selain meningkatkan ketahanan pangan, program ini juga diharapkan dapat mengurangi jejak karbon dan memperbaiki kualitas udara di kota.
Dengan adanya kebun jagung ini, Jakarta menunjukkan bahwa meskipun sebagai kota metropolitan, tetap bisa berperan dalam gerakan pertanian berkelanjutan. Inisiatif ini membuktikan bahwa dengan kerja sama dan semangat gotong royong, masyarakat bisa menciptakan perubahan positif di lingkungan mereka sendiri.