journalofserviceclimatology.org – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) sedang mempertimbangkan beberapa alternatif untuk mengatasi dampak banjir terhadap proses pemungutan suara di Demak, Jawa Tengah, yang termasuk opsi untuk melakukan pemungutan suara ulang atau pemilu susulan, serta relokasi tempat pemungutan suara (TPS).
Lolly Suhenty, salah satu anggota Bawaslu, menyampaikan bahwa lembaga tersebut telah merencanakan berbagai skenario untuk menjamin kelancaran pemilu di wilayah yang terkena bencana, termasuk di Demak.
“Pemilu susulan dan relokasi TPS adalah beberapa solusi yang sedang kami pertimbangkan untuk memastikan bahwa proses pemilu dapat berjalan dengan baik di tengah situasi yang menantang ini,” ujar Lolly Suhenty di kantor Bawaslu di Jakarta, pada hari Minggu, 11 Februari.
Banjir yang masih melanda Demak telah menyebabkan sejumlah besar warga harus mengungsi. Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menginformasikan bahwa terdapat sekitar 11.400 orang yang telah dievakuasi dari total 71.000 warga yang terdampak oleh banjir di Kabupaten Demak dan Kudus.
“Kami telah mengungsikan sekitar 11.400 warga di Kabupaten Demak dan Kudus,” ungkapnya saat mengunjungi lokasi banjir di Jembatan Tanggulangin, Kabupaten Kudus, pada hari Sabtu, 10 Februari.
Nana Sudjana menjelaskan bahwa penyebab banjir di Demak adalah karena jebolnya tanggul Sungai Wulan yang berada di perbatasan antara Kabupaten Demak dan Kudus.
Dari total populasi yang terpengaruh oleh banjir di Kabupaten Demak, tercatat ada 18.700 keluarga yang tersebar di 35 desa di tujuh kecamatan. Sedangkan jumlah warga yang mengungsi mencapai 11.400 orang, yang berada di 10 lokasi pengungsian di Demak dan lima di Kudus.