journalofserviceclimatology.org – Kompleks Al Aqsa terus menjadi titik panas konflik karena signifikansinya bagi beberapa agama dan karena ketegangan historis dan politik di kawasan tersebut. Masjid ini memiliki kedudukan istimewa dalam Islam sebagai kiblat awal sebelum kiblat diubah ke Ka’bah di Mekkah, dan dengan demikian, menjadi tempat yang sangat dihormati oleh umat Islam seluruh dunia.
Konflik atas kompleks ini dipicu oleh pentingnya tempat tersebut dalam sejarah dan kepercayaan tiga agama besar dunia. Ini adalah lokasi yang telah melambangkan koeksistensi antaragama di masa lalu, namun sejarah Yerusalem yang panjang telah diwarnai oleh persaingan dan konfrontasi antara Yahudi dan Arab yang telah berlangsung selama lebih dari satu abad.
Sejak pendirian negara Israel, klaim atas Al Aqsa sering kali menjadi sumber konflik karena pemerintah Israel menganggap wilayah tersebut sebagai bagian dari warisan sejarah dan spiritual mereka. Bagi umat Islam, kompleks masjid ini tidak hanya penting secara historis, tapi juga spiritual, karena terkait dengan peristiwa Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad.
Shaykh Ra’id Salah telah menyuarakan keprihatinan bahwa tindakan Israel di Yerusalem berupaya untuk mengonsolidasikan kontrol Yahudi atas kota tersebut, termasuk upaya pembangunan pemukiman dan pengambilalihan properti milik Arab Palestina.
Al Jazeera melaporkan bahwa peningkatan ketegangan terjadi ketika Israel menutup kompleks Al Aqsa untuk pertama kalinya sejak tahun 1969, sebuah langkah yang memicu kemarahan di kalangan penduduk Palestina.
Saat ini, konflik atas hak pengelolaan dan akses ke Al Aqsa tetap berlangsung, dengan warga Palestina seringkali mengalami tindakan keras saat mencoba beribadah, terutama selama bulan Ramadhan yang merupakan waktu penting bagi ibadah di masjid.
Pada tanggal tertentu yang dilaporkan, aksi militer Israel telah menyebabkan kematian ribuan warga Palestina, termasuk mereka yang tinggal di sekitar kompleks Al Aqsa.
Berbagai negara telah menyatakan dukungan terhadap situasi di Gaza dan Tepi Barat dan menyerukan penyelesaian konflik. Meski begitu, kompleks Al Aqsa tetap berada di tengah pertikaian, dengan serangan yang meningkat dari Israel juga berdampak pada kerusakan struktur di sekitarnya.