https://journalofserviceclimatology.org/
Ternyata Ini Alasan Palestina Tidak Punya Tentara

journalofserviceclimatology.org – Dikenal memiliki hubungan yang tegang, Israel dan Palestina seringkali disebut berada dalam ketidakseimbangan kekuatan. Palestina, yang belum diakui sebagai negara penuh oleh sebagian besar komunitas internasional, tidak memiliki angkatan bersenjata yang terstruktur seperti kebanyakan negara lain. Ketiadaan tentara reguler ini memberikan dampak signifikan terhadap kemampuan Palestina dalam membela diri dalam konflik.

Menurut sumber dari TRT World, Israel memiliki kekuatan militer yang lengkap dan canggih, termasuk pasukan bersenjata dan peralatan militer yang dikembangkan oleh industri pertahanan domestiknya. Industri militer Israel tidak hanya memenuhi kebutuhan pertahanan dalam negeri, tapi juga mengekspor senjata ke berbagai negara besar, termasuk Rusia, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.

Di sisi lain, seperti yang dilaporkan oleh Welcome To Palestine pada tahun 2017, Palestina memiliki apa yang dikenal sebagai Pasukan Keamanan Nasional Palestina. Pasukan ini beroperasi di bawah Otoritas Nasional Palestina (PNA) dan memiliki sifat paramiliter. Pasukan ini mencakup beberapa unit keamanan tapi tidak termasuk pengawal presiden, pasukan keamanan dalam negeri, atau intelijen umum, yang semuanya memiliki peran dan tanggung jawab tersendiri dalam struktur keamanan Palestina.

Pasukan keamanan yang beroperasi di wilayah yang diakui oleh Otoritas Nasional Palestina (PNA) telah ada sejak Persetujuan Oslo ditandatangani. Sejak tahun 2004, struktur keamanan di bawah Layanan Keamanan Palestina telah diberi tanggung jawab dalam penegakan hukum umum.

Otoritas Nasional Palestina dan Israel memiliki serangkaian perjanjian bilateral yang menetapkan batasan tertentu pada ukuran, persenjataan, dan struktur pasukan keamanan Palestina. Perjanjian ini memberikan hak kepada Israel untuk meninjau dan memberikan persetujuan terhadap rekrutmen anggota pasukan tersebut. Pada tahun 2007, dikutip dari sumber tanggal 30 April 2022, tercatat ada sekitar 42 ribu personel yang tergabung dalam pasukan keamanan PNA.

Di sisi lain, Hamas, yang merupakan gerakan politik dan militer Palestina, memiliki sayap militer sendiri yang dikenal sebagai Brigade Izz ad-Din al-Qassam. Brigade ini didirikan pada awal tahun 1990-an dengan tujuan utama untuk melawan kekuatan militer Israel. Baik Hamas maupun Brigade Izz ad-Din al-Qassam telah dimasukkan dalam daftar organisasi teroris oleh beberapa negara di dunia.

Brigade Izz ad-Din al-Qassam beroperasi sebagai bagian integral dari Hamas dan berkomitmen pada tujuan gerakan tersebut, tetapi juga memiliki otonomi dan kepemimpinan sendiri.