https://journalofserviceclimatology.org/
Peringatan Raja Yordania Ke Israel Jika Masih Serang Gaza Saat Ramadhan

journalofserviceclimatology.org – Konflik di Jalur Gaza terus berlangsung dengan Israel yang melakukan serangan, terutama di kawasan Rafah. Ditengah situasi tersebut, Raja Abdullah II dari Yordania mengeluarkan peringatan kepada Israel untuk menghentikan serangan selama bulan Ramadan yang suci bagi umat Islam. Perundingan untuk gencatan senjata terus berlangsung di Doha, Qatar, tetapi sikap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa operasi militer tidak akan dihentikan meskipun adanya pembicaraan.

Netanyahu menganggap operasi di Rafah sebagai langkah penting untuk mengalahkan Hamas dan mencapai kemenangan penuh. Namun, rencana serangan ini mendapat banyak kecaman internasional mengingat Rafah adalah tempat tinggal bagi banyak warga sipil Palestina.

Israel telah memberikan ultimatum kepada Hamas bahwa jika sandera yang mereka tahan tidak dibebaskan sebelum Ramadan, maka konflik akan terus berlanjut, termasuk di Rafah. Menteri Israel Benny Gantz menyatakan bahwa Hamas harus memilih antara menyerah dan merayakan Ramadan dalam damai.

Dalam konflik yang terjadi sebelumnya, lebih dari 250 orang telah diculik oleh Hamas, dan meskipun beberapa telah dibebaskan, masih ada sekitar 130 sandera yang ditahan. Israel mengklaim bahwa sejumlah sandera kemungkinan telah meninggal.

Raja Abdullah II dari Yordania memberikan peringatan serius terhadap potensi eskalasi konflik yang lebih luas jika Israel terus melakukan serangan selama bulan Ramadan. Peringatan ini disampaikan saat pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Amman.

Raja Abdullah II menekankan pentingnya gencatan senjata segera untuk menghindari perluasan konflik, suatu pandangan yang didukung oleh banyak upaya internasional meskipun ada laporan yang berbeda mengenai kemajuan pembicaraan gencatan senjata.

Informasi ini telah disusun ulang untuk menghindari plagiarisme, dengan mengekspresikan ide dalam cara yang baru dan menggabungkan sumber asli ke dalam sebuah narasi yang unik.